Senin, 11 Oktober 2010

konflik sosial

Nama             :    Resti Setianingsih
NPM              :   15110771
Kelas              :   1 KA 31
Mata kuliah     :    Ilmu Sosial Dasar
             

                        KONFLIK  SOSIAL

Manusia lahir ke dunia sebagai mahluk individu yang saling bergantung satu sama lain nya maka itu manusia di sebut mahluk social.  Hakikat manusia sebagai mahluk social dalam beberapa segi kehidupan  dapat mendatangkan ketidakselarasan apabila tidak di atur dan di arahkan sebagaimana mestinya
            Suatu masyarakat pada dasarnya merupakan kumpulan individu yang membentuk organisasi social yang bersifat kompleks. Di dalam organisasin tersebut terdapat nilai-nilai, norma-norma, pranata social, dan peraturan untuk bertingkah laku dalam kelompoknya.
            Pada lingkup yang lebih luas seperti masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman etnik, budaya dan latar belakang , pertentangan di antara kelompok yang berbeda  sangat mungkin terjadi, baik berskala kecil maupun besar. Olh sebab itu di butuhkan kasadaran dan kemampuan dalam mengelola perbedaan dan keragaman  yang terdapat di masyarakat agar keragaman dan perbedaan yang terdadapat di masyarakat menghasilkan sesuatu yang positif.

A.    Konflik

Pengertian konflik secara sosiologis, konflik di artikan sebagai suatu proses social antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak  lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berbahaya. Konflik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002) diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan . Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Menurt Ralf Dahdendrof berpendirian bahwa masyarakat mempunyai dua wajah, yaitu konflik dan konsesnsus , sehingga teori  sosiologi harus menjadi dua bagian , teori konflik dan teori consensus.



B .   factor-faktor penyebab konflik

Jenis konflik cukup banyak, mulai dari perang terbuka, revolusi, pemoggokan buruh,kerusuhan rasial, sampai dengan perkelahian antarindividu. Konflik yang terjadi pada manusia bersumber pada berbagai macam sebab. Begitu beragamnya sumber konflik yang terjadi antar manusia, sehingga sulit itu untuk dideskripsikan secara jelas dan terperinci sumber dari konflik. Hal ini dikarenakan sesuatu yang seharusnya bisa menjadi sumber konflik, tetapi pada kelompok manusia tertentu ternyata tidak menjadi sumber konflik, demikian halnya sebaliknya. Kadang sesuatu yang sifatnya sepele bisa menjadi sumber konflik antara manusia.
Factor- faktor yang dapat memicu terjadinya konflik anatara lain sebagai berikut :
1.      Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang bebeda satu sama lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social sebab dalam menjalani hubungan social , seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.

2.      Perbedaan pendapat
Suatu konflik yang terjadi karena pebedaan pendapat dimana masing-masing pihak merasa dirinya benar, tidak ada yang mau mengakui kesalahan, dan apabila perbedaan pendapat tersebut amat tajam maka dapat menimbulkan rasa kurang enak, ketegangan dan sebagainya.

3.      Perbedaan latar belakang kebudayaan
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

4.       Perbedaan kepentingan
antara individu atau kelompok Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan
yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda- beda.
Perbedaan kepentingan seperti halnya.
-          Salah paham
Salah paham merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik. Misalnya tindakan dari seseorang yang tujuan sebenarnya baik tetapi diterima sebaliknya oleh individu yang lain.
-     Ada pihak yang dirugikan
Tindakan salah satu pihak mungkin dianggap merugikan yang lain atau masing-masing pihak merasa dirugikan pihak lain sehingga seseorang yang dirugikan merasa kurang enak, kurang senang atau bahkan membenci.

5.      . Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.

Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotong royongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan prosesproses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

C.     DAMPAK-DAMPAK KONFLIK

Dampak positif
a.      Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau atau masih belum tuntas di telaah.
b.      Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma dan nilai serta hubungan social dalam kelompok bersangkuatan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok
c.       Jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
d.      Dapat membantu menghidupkan kembali norma lam dan meciptakan norma yang baru.
e.      Sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan


Dampak  negative
a.      Akomodasi , dominasi bahkan bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertingkaian
b.      Kerusakan harta benda
c.       Perubahan kepribadian individu
d.      Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar