Minggu, 28 November 2010

perkembangan tsunami di mentawai

Nama : Resti Setianingsih
NPM : 15110771
Kelas : 1ka31.

Perkembangan Bencana Tsunami di Kab. Kep. Mentawai Hingga Tanggal 14 November 2010

Selasa, 16 November 2010 11:01

Perkembangan Bencana Tsunami di Kab. Kep. Mentawai hingga tanggal 14 November 2010:
Pada tanggal 25 Oktober 2010 pukul 21.52 WIB telah terjadi tsunami di Kabupaten Pulau Mentawai Provinsi Sumatera Barat yang terjadi pasca gempa bumi berkekuatan 7,2 SR, kedalaman 10 km dengan pusat gempa 78 km Barat Daya Pagai Selatan Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.

Jumlah total Korban yang meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 463 orang, luka berat/rawat inap 175 orang, luka ringan/rawat jalan 325 orang dan hilang 42 orang*) Jumlah korban yang masih dirawat inap sebanyak 28 orang dengan rincian 11 orang di Puskesmas Atas, 15 Orang di RSUP M. Jamil dan 2 orang di RSUD Tuah Pejat .
Bencana ini mengakibatkan kerusakan fasilitas kesehatan yaitu 1 Puskesmas Malakopak, 1 Pustu Malakopak, 3 Polindes (Muntei Kecil, Lima Sua, dan Surat Kaban), dan 1 Kantor Desa (dijadikan Yankes) di Kecamatan Malakopak. Jumlah pengungsi sebanyak 7.362 orang di lapangan bola Kec. Sikakap dan tersebar di pulau-pulau.

Upaya Pelayanan Kesehatan
1. Membentuk 3 Tim Kesehatan yang masing-masing tim terdiri dari dokter, perawat, petugas traumating healing, petugas surveilans, sanitarian, petugas kesga dan gizi. Ketiga tim tersebut diturunkan ke Desa Betumonga, Desa Bulasat dan Desa Saumanganyak.
2. Melakukan pelayanan kesehatan dan traumatic healing dengan total jumlah pasien yang dilayani sebanyak 132 orang *)
3. Ditemukan kasus cemas sebanyak 6 orang dan depresi 2 orang, namun tidak ditemukan adanya kasus gangguan jiwa berat.
4. Melakukan pemberian aquatab pada 5 dusun di Desa Saumanganyak.
5. Penderita yang dilayani antara lain kasus diare sebanyak 38 orang, ISPA 90 orang dan sisanya 4 orang perawatan umum dan luka-luka. *)
6. Petugas kesehatan Tim 1 melakukan Traumatic Healing Surveilans, upaya kesehatan lingkungan , Kesga dan Gizi di Dusun Pasapuat, Babulekuk, Panairuk dan Mapinang.
7. Ditemukan penyakit Gizi buruk sebanyak 4(empat) orang dengan rincian : 3 orang di pengungsian dan 1 orang di Desa Muara Sikako Dusun Bukukmonga.
8. Melakukan Penyemprotan di Dusun Peururogat untuk 35 Rumah dan Dusun Mahonai untuk 13 unit rumah
9. Memberikan pelayanan kesehatan di Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit.
10. Petugas Dinas Kesehatan Provinsi yang masih di Kab.Kepulauan Mentawai tetap melaksanakan kegiatan Surveilans, pelayanan kesehatan, penyemprotan dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Mentawai.

Bantuan yang Dimobilisasi
1. Berbagai instansi telah mengirimkan bantuan tenaga kesehatan dengan jumlah total sebanyak 494 orang yang terdiri dari 17 orang fasilitator, 30 dokter spesialis, 69 dokter umum, 8 dokter gigi, 4 DVI, 4 apoteker, 239 perawat, 4 bidan, dan 108 tenaga surveilans, 7 Logistik, 1 perawat gigi dan 3 Gizi, tenaga kesehatan yang masih ada di lokasi bencana sebanyak 12 orang.
2. Berbagai instansi telah memberi bantuan dana operasional dan logistik yaitu sebagai berikut :
• Kementerian Kesehatan memberikan bantuan dana operasional sebesar Rp. 100.000.000,- dan bantuan logistik berupa obat-obatan, MP-ASI dan Oksigen Konsentrat.
• PPK Sub Regional Sumatera Barat mengirimkan bantuan logistic berupa obat-obatan, bahan habis pakai, alat perlengkapan diri, vaksin, MP ASI, Bahan untuk pengendalian vektor dan penyehatan lingkungan, kantong jenazah, tenda, oksigen konsentrat, Oksigen + Regulator dan sebagainya.
• KKP Kelas II Padang memberikan bantuan logistik untuk pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
• Tentara Nasional Indonesia mendirikan tenda yang akan difungsikan sebagai rumah sakit lapangan di Kecamatan Sikakap.
• Bulan Sabit Merah memberikan bantuan berupa obat-obatan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
• UNICEF memberikan bantuan berupa kelambu.

POTENSI MASALAH KESEHATAN

1. Gambaran :
a. Pelayanan Kesehatan : Berdasarkan data penyakit di Pelayanan Kesehatan masih didominasi oleh trauma fisik seperti luka-luka, trauma tumpul dan fraktur. Karena itu perlu diwaspadai adanya infeksi akibat penanganan atau perawatan luka yang tidak tepat.
b. Perubahan cuaca yang tiba-tiba ekstrim, mengakibatkan kegiatan penanganan kesehatan belum optimal dapat dilakukan, terutama untuk kasus rujukan dari Sikakap ke RSUP M. Djamil Padang dan pemberangkatan tenaga kesehatan melalui helikopter.

RENCANA TINDAK LANJUT
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat membentuk tim yang beranggotakan 12 orang, terdiri dari dokter, perawat, petugas laboratorium, petugas surveilans, petugas sanitarian, petugas logistik untuk melakukan pemeriksaan penyakit TB Paru dan Malaria di Kec. Malakopak.

Pendapat saya :

Saya perihatin atas musibah yang terjadi di kab.Mentawai Sumatera Barat, saya berharap musibah seperti itu tidak terjadi lagi di Negara kita Indonesia. Dan untuk para korban harus tetap tabah dalam menghadapi cobaan musibah ini . karna nanti di balik musibah ini akan ada hikmah yang dapat di ambill dan pelajaran yang penting bahwa selalu ingat kepada tuhan dan harus selalu bersahabat dengan alam , karna musibah bisa saja datang karena ulah manusia sendiri yang tidak bersahabat dengan alam , manusia banyak yang merusak alam sehingga banyak terjadi bencana di akibatkan oleh campur tangan manuisa yang tidak bertanggung jawab.
Artikel di atas membuat saya sangat senang atas pelayanan kesehatan yang di berikan oleh pemerintah atas bantuan dan penanganan para korban bencana tsunami di mentawai tersebut . karna layanan tersebut sangat di perlukan oleh para korban sehingga sangat membantu sekali, dan untuk para medis saya berharap bisa mengobati para korban yang trauma akibat bencana tersebut. Karena trauma tersebut akan membawa mereka ke pikiran negative, pikiran yang selalu membuat mereka merasa takut dan kehilangan atas musibah yang mereka alami. Sehingga dapat menggangu jiwa dan mental para korban tersebut.
Untuk para relawan ataupun pemerintah saya berharap dapat membantu semaksimal mungkin untuk para korban. Dan para denature saya harap memberikan sumbangannya ke tempat penyaluran bantuan yang tepat sehingga tidak di makan oleh oknum-oknum yang malah mengambil keuntungan dalam musibah tersebut, karena walaupun banyak bantuan yang mengalir para korban tetap saja kekurangan dan malah ada yang sampai 1minggu baru mendapatkan bantuan kesehatan serta makanan dan pakaian.

Solusi menurut pendapat saya :

• Masyarakat harus sadar bahwa alam sekarang ini sedang tidak bersahabat dengan manusia, janganlah masyarakat merusak alam sekitar karena hidup kita ini juga sangat bergantung dengan alam , bayangkan jika alam tak ada, tumbuhan, hewan apa kita bias hidup tanpa mereka , pasty tidak kan . maka dari itu kita harus merawat alam dari sekarang janganlah sekali-kali menebang pohon , memburu hewan yang di lindungi oleh pemerintah karena nanti kita juga yang mengalami musibah jika mereka tidak di pelihra dan di rawat dengan baik.

• Penanganan musibah juga harus dilakukan dengan siggap karena saya melihat berita penanganan atas musibah di wasior kurang siggap banyak kendala yang terlalu di pikirkan terlalu lama sehinngga penangan musibah ini lambat dan kurang tetap sehingga banyak korban yang masih terlantar dan belum menerima bantuan.

• Agar lebih cepat dalam membantu para korban, memakai alat berat juga sagat di perlukan agar proses evakuasi verjalan lambat dan tidak ada kendala yang terlau lama yang membuat para korban menunggu bantuan.

• Seharusnya di pasang alat untuk mendeteksi akan datangnya tsunami, seperti di Negara-negara maju sehingga bias di antisipasi lebih dulu tanpa menyebakan banyak korban yang meninggal ataupun terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar