Nama : Resti Setianingsih
Kelas : 2 KA 32
Tugas 3 dan 4 soft skill
1.
Jelaskan pengertian Konsumen
Pengertian Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan atau pihak yang
melakukan kegiatan untuk mengahiskan atau memanfaatkan Barang dan Jasa dengan
kata lain Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya
sendiri.
Pada saat menjalankan aktivitas sehari – hari, antara
lain untuk memenuhi kebutuhan hidup, semua orang melakukan kegiatan konsumsi.
Konsumsi adalah setiap kegiatan yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna
suatu barang atau jasa. Konsumsi bukan hanya berarti makan dan minum, tetapi
juga berbagai kegiatan lainnya yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup. Konsumen
memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari produsen.
Untuk menghasilkan barang dan jasa ini, produsen memerlukan faktor produksi
seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan sebagainya. Dan faktor produksi ini
terdapat dalam rumah tangga konsumen.
Akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan di satu sisi dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak – banyaknya agar diperoleh kepuasan yang maksimal disisi lainnya, maka timbullah perilaku konsumen.
Akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan di satu sisi dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak – banyaknya agar diperoleh kepuasan yang maksimal disisi lainnya, maka timbullah perilaku konsumen.
2.
Pendekatan perilaku konsumen
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar,
menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan
memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Perilaku konsumen sangat di pengaruhi oleh hukum permintaan,
yang mengatakan bila harga naik maka jumlah permintaan turun, dan sebaliknya
bila harga turun, maka permintaan naik, dengan catatn keadaan yang lainceteris
paribus.
Ada 2 pendekatan
konsumen berperilaku seperti hokum permintaan, yaitu :
- Pendekatan marginal Utility, yang bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bias di ukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
- Pendekatan kurva Indeferent (Indifference Curve), kurva indeferen adalah kurva yang menunjukan kombinasi konsumen antara 2 macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama dalam konsumen.
Kurva indeferen memiliki beberapa ciri
atau sifat antara lain :
·
Kurva
indeferen mempunyai kemiringan (slope) negative anrtinya miring dari kiri atas
kanan bawah
·
Kurva
indeferen yang lebih tinggi kedudukannya menunjukan tingkat kepuasan yang
semakin tinggi
·
Kurva
indeferen tidak saling berpotong dengan kurva indeferen yang lain
·
Kurva
indeferen cembung ketitik origin (titik 0)
3. Konsep elastisitas dan Jenis-Jenisnya
Elastisitas adalah
perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan
variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh.
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan
perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau
reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Elastisitas Permintaan
Pada dasarnya ada 3 hal yang mempengaruhi,yaitu :
·
Elastisitas harga
Permintaan
· Elastisitas Silang
· Elastisitas Pendapatan
Elastisitas harga Permintaan
Elastisitas
harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat
perubahan faktor yang mempengaruhi.
Elastisitas harga permintaan merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas harga(Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
elastisitas harga ini besar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Elastisitas harga permintaan merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas harga(Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
elastisitas harga ini besar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Ada tiga bentuk elastisitas harga permintaan:
1.
Apabila perubahan
harga mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barang yang diminta,
disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya
adalah lebih besar dari satu (Eh>1). Bentuk kurva permintaannya lebih
landai.[ % ΔP > % Δ Q].
2.
Apabila
persentase perubahan harga sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah
barang yang diminta, disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana
besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya
membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
3.
Apabila persentase
perubahan harga mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta
yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar
keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih
vuram.. [ % ΔP < % Δ Q].
Faktor Yang Mempengaruhi
Elastisitas Harga Permintaan
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1.
Tersedia atau
tidaknya barang pengganti di pasar
2.
Jumlah
pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3.
Jenis barang dan
pola preferensi konsumen
4.
Periode waktu
yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu
penggunaan barang tersebut.
5.
Kemampuan relatif
anggaran untuk mengimpor barang Elastisitas akan besar jika :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas
umumnya akan kecil, jika:
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of
demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan,Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
Dua faktor yang peting dalam menentukan elasisitas penawaran berbagai
barang, yaitu :
a.
Sifat Perubahan
Biaya Produksi
Penawaran akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis.
Penawaran akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis.
b.
Jangka Waktu
Analisis
Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, dibedakan
atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :
1) Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak
dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis sempurna).
2) Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak
dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi secaa lebih intensif. (penawaran
bersifat tidak elastis)
3) Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat
dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat
Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, dibedakan
atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :
1) Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak
dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis sempurna).
2) Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak
dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi secaa lebih intensif. (penawaran
bersifat tidak elastis)
3) Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat
dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat
Referensi :
buku pemebahasan ekonomi dari primagama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar