Wacana Ilmiah
Wacana Ilmiah
adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan
lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan
sintesis-analitis.
Karya
Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.
Dari
definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dalam tataran
ilmiah, bahasa Indonesia sangat wajib diperlukan terutama dalam penulisan karya
ilmiah, sehingga bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan agar pemahaman
bahasa dalam satu paragraph ke paragraph lainnya dapat dimengerti.
Bahasa indonesia
yang baik seharusnya sudah di tanamkan sejak dini, agar anak-anak dapat
berbahasa dengan baik dan sopan. Sekarang ini kebanyakan bahasa telah mulai
dipersalahgunakan oleh banyak orang, yang menggunakan bahasa tersebut tidak
pada tempatnya sehingga menimbulkan kerancuan dalam berkomunikasi. Oleh karena
itu, sebaiknya sejak dini kita harus membiasakan diri menggunakan bahasa yang
baik dan benar sehingga pemanfaatan bahasa dapat di rasakan dengan baik oleh
semua pihak.
AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah nama penyakit yang berarti sindroma dapatan penurunan kekebalan tubuh. Ada pula yang menyebutkan sebagai penyakit kurus karena penderitanya memang sangat kurus. Sebagai sindroma, gejala AIDS sangat banyak, antara lain diare lebih dari sebulan, demam lebih dari sebulan, dan menurunnya berat badan secara cepat. Dari ketiga gejala tersebut, yang terpenting adalah gejala menurunya berat badan. Tanda-tanda lain antara lain batuk lebih dari 2 minggu, pembengkalan kelenjar (di ketiak,leher,dan selangkangan), sakit kepala hebat dengan leher kaku, bengkak-bengkak cokelat tua yang cepat menyebar di kulit dan lain-lain.
AIDS disebabkan oleh virus yang hidup dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Virus ini merusak system kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak mampu lagi membentengi badan dari serangan berbagai penyakit. Setelah virus ini berada di dalam tubuh, ia bisa berada di sana bertahun-tahun sebelum mulai membuat orang itu sakit. Siapa saja bisa terkena AIDS, tidak peduli umur, suku, pekerjaan, maupun orientasi seksualnya, apabila seseorang pernah berhubungan seks dengan orang yang membawa virus AIDS, disuntik/menyuntik diri dengan jarum kotor, atau memperoleh transfuse darah yang terkontaminasi virus AIDS, maka ia juga dapat terkena AIDS. Begitu pula dengan bayi yang ibunya membawa virus AIDS.
Ada tiga cara penularan AIDS pada bayi yaitu ketika janin masih di dalam kandungan, pada saat dilahirkan yang penuh darah, dan melalui Air Susu Ibu. Meskipun begitu, tetap lebih baik menyusui dengan ASI daripada susu bubuk (baik karena kemungkinan tertulari AIDS secara matematis hanya 50%, maupun karena ASI mengandung banyak zat yang berguna bagi kekebalan bayi).
Dari semua kasus penderita AIDS yang berhasil sembuh, ada hal-hal penting yang bisa ditarik. Pertama, memang virus HIV sebagai penyebab utama, tapi juga bergantung pada kondisi fisik dan psikis masing-masing korban. Kedua, mereka yang berhasil lolos dari maut adalah mereka yang secara sadar mengubah gaya hidupnya menjadi lebih positif.
Wacana Non Ilmiah
Non Ilmiah (Fiksi)
adalah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa
kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh
dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks,
setting dsb.
Arti
Persahabatan
buah karya Loeis Chandra
Bagiku
arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat
saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka.
Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat
berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan
aku sendirian menjaga rumah…
“Hahahahaha!”
aku tertawa sambil membaca.
“Beni!
Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan
buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya
besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini.
Yuhuuuu… setelah itu bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada nyaring.
Judi
orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe..
Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 – aku sering sekelompok, beda
lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia
sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun
sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi
ikut-ikutan suka main game.
Sahabatku
yang kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya Jonathan. Bang Jon pemberani,
badannya besar karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi
dia pasti datang – nah, sudah kuduga dia datang kesini.
“Kamu
gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke
perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia
sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini
benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang
over dosis pada berbagai hal.
Kami
pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan
Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi
sesuatu.
Kataku
dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu… )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri…” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke, Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling… pasti tetangga keluar semua” bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri…” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke, Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling… pasti tetangga keluar semua” bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.
Karena
semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan
kata apapun dari mulut. “…Beni, ayo…satpam” Judi membisiku sekali lagi.
Aku
segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura – tidak
terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik
mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang
menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan
motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke
rumahku.
“Ya
Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal
dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah.
Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung
menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.
“Jangan
kawatir… hehehe… Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami
teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling
itu terbirit-birit keluar dan berpas-pasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul
deh… Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang
Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman – kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman – kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”
Singkat
cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan
kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini
seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha… “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.
“Hahahahaha… “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.
“(
Hahahahaha… )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran
berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan
Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.
Arti
persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih
mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat
terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk
sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar