Minggu, 14 April 2013

MASALAH, MAKNA, PENGERTIAN DAN CONTOH DARI PENALARAN DEDUKTIF

MASALAH, MAKNA, PENGERTIAN DAN CONTOH DARI PENALARAN DEDUKTIF


Penalaran yaitu suatu proses berfikir dimana didalam proses berfikir tersebut sangat bertolak berlakang dari pengamatan indera yang dapat menghasilkan suatu konsep dan pengertian. Didalam suatu penalaran dikenal juga menalar yaitu dimana terbentuknya suatu proposisi – proposisi atau semacam gagasan, ide yang sejenis berdasarkan jumlah proposisi yang dianggap benar, beberapa orang menyimpulkan bahwa sebuah proposisi atau gagasan yang baru sebelumnya tidak diketahui.
Menurut tim balai pustaka istilah penalaran mengandung tiga pengertian diantaranya:
1.    Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2.    Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan perasaan atau pengalman.
3.    Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
4.    Penalaran mempunyai cirri-ciri yaitu : 
a.    dilakukan dengan sadar
b.    didasarkan oleh sesuatu yg sudah d ketahui
c.    sistematis
d.    terarah dan bertujuan
e.    menghasilkan kesimpulan yang dapat berupa pengetahuan, keputusan dan sikap terbaru
f.     sadar tujuan
g.    premis berupa pengalaman, pengetahuan, ataupun teori yang di dapatkan
h.    pola pemikiran tertentu
i.     sifat empiris nasional
Salah nalar ada dua macam:
1.    Salah nalar induktif, berupa :
a)    kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
b)    kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
c)    kesalahan analogi.
2.    Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
a)    kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
b)    kesalahan karena adanya term keempat;
c)    kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
d)    kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.

Pengertian dan contoh salah nalar :

1.      Gagasan,
2.      pikiran,
3.      kepercayaan,
4.      simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Di dalam penalaran terdapat metode yaitu metode deduktif. Dimana pengertiannya sebagai berikut :
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Didalam suatu penalaran deduktif dapat kita ketahui yaitu metode ini diawali dari suatu pembentukan teori, hipotesa, definisi operasional, instrument dan operasionalisasi. Dimana dengan kata lain, untuk kita dapat memahami suatu gejala atau peristiwa terlebih dahulu kita harus mengetahui konsep dan teori tentang gejala atau peristiwa tersebut dan selanjutnya kita lakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konsep dan teori merupakan salah satu kata kunci untuk memahami suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.
Contoh penalaran deduktif :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Macam-macam dari penalaran deduktif adalah
1.   Silogisme
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
a.    Silogisme Kategorial
Argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga (dan hanya tiga) proposisi kategorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu.
Tiap term hanya boleh muncul dalam dua pernyataan, misalnya :
a)    Semua buruh adalah manusia pekerja
b)    Semua tukang batu adalah buruh
c)    Jadi, semua tukang batu adalah manusia pekerja.

b.    Silogisme Hipotetis
Silogisme hipotetis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotese. Premis mayornya mengandung pernyataan yang bersifat hipotetis.
Rumus proposisi mayor dari silogisme:
Jika P, maka Q
Contoh:
*        Premis Mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
*        Premis Minor : Hujan tidak turun
*        Konklusi        : Sebab itu panen akan gagal.
Atau
*        Premis Mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
*        Premis Minor : Hujan turun
*        Konklusi        : Sebab itu panen tidak gagal.
*        Pada contoh premis mayor mengandung dua pernyataan kategorial, yaitu hujan tidak turun dan panen akan gagal. Bagian pertama disebut antiseden, sedangkan bagian kedua disebut akibat.
*        Terdapat asumsi      : kebenaran antiseden akan mempengaruhi kebenaran akibat.

c.    Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif atau silogisme disjungtif :
-      Proporsi mayornya merupakan sebuah proposisi alternatif, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan atau pilihan.
-     Proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.
-      Konklusi tergantung dari premis minornya

Contoh:
*        Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
*        Premis Minor: Ayah ada di kantor
*        Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.
Atau
*        Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
*        Premis Minor: Ayah ada di kantor
*        Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.

2.    Entinem
Adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. Entinem berasal dari kata Enthymeme, enthymema (Yunani) yang berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingatan’. Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi.
Contoh penalaran deduktif 1 :

Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Contoh penalaran deduktif 2 :

*        semua hewan punya mata
*        anjing termasuk hewan
*        anjing punya mata

daftar pustaka :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar