Penalaran Induktif
Penalaran induktif bertumpu pada
kenyataan-kenyataan yang masuk akal atau empiris dan pengalaman dilapangan.
Jadi,penalaran induktif adalah suatu penalaran yang sifatnya bertolak dari
pernyataan-pernyataan yang sifatnya umum sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang bersifat umum.
Metode penalaran induktif adalah
adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
contoh penalaran induktif adalah
:kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya
matapenalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat
ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan
pengumpulan data dan statistik.
Selanjutnya pengertian penalaran induktif menurut Tim Balai
Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian,
diantaranya :
- Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
- Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
- Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Penalaran induktif dimulai dengan
pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran
atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Perbedaan dari penalaran deduktif dan
induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk
mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif
menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi
yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.
Jenis
– jenis penalaran Induktif
1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi
yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan
sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala,
yang dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan
secara umum.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa
hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 –
65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal
Bahasa Indonesia.
Macam – macam generalisasi
:
- Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
- Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
2. Analogi
Analogi yaitu proses membandingkan dari dua hal yang berlainan
berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu
kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan analogi, yaitu kesimpulan dari
pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara
membandingkan kondisinya.
Tujuan Analogi
- Meramalkan kesamaan
- Menyingkap kekeliruan
- Menyusun sebuah klasifikasi
Contoh :
Kita banyak tertarik dengan planet
Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi
anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi.
Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada.
Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di
Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet
Mars.
3. Kausal
Kausal adalah paragraph yang dimulai
dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan
yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan
keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai
hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan
tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri,
pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Tujuan Kausal
Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan
Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
- Sebab ke akibat
Dari
peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
- Akibat ke sebab
Dari
peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah
menimbulkan akibat.
- Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat
yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami
kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia
mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar